Salah satu barang yang paling laris dijual secara online adalah baju. Heran, ya, karena harusnya beli baju itu ribet, karena harus tahu ukurannya. Tapi, karena ternyata banyak banget yang mau beli baju secara online, bahkan pemula sekalipun bisa sukses bisnis ini!
Salah satu barang yang paling laris dijual secara online adalah baju. Heran, ya, karena harusnya beli baju itu ribet, karena harus tahu ukurannya. Tapi, karena ternyata banyak banget yang mau beli baju secara online, bahkan pemula sekalipun bisa sukses bisnis ini!
Seperti bisnis online lainnya, berjualan baju secara online harus ditekuni. Cara untuk menjual baju secara online agar cepat laku adalah:
Buka toko di beberapa marketplace.
Buka akun media sosial dan lakukan update setiap hari.
Berikan deskripsi baju selengkap-lengkapnya.
Lengkapi toko online dengan foto-foto yang menarik dan jelas.
Lakukan promosi produk bulanan.
Beriklan secara konsisten.
Gunakan microinfluencer untuk media promosi.
Nah, cara-caranya mudah untuk diikuti kan? Jangan khawatir, ACI akan jelasin satu-persatu supaya kamu bisa segera praktek.
Seperti yang sudah ACI jelaskan di ARTIKEL INI, berjualan di marketplace itu lebih banyak untungnya. Malah, sampai sejauh ini ACI belum ketemu ruginya. Jadi, buka toko di marketplace itu wajib hukumnya buat kamu yang pengen jualan baju secara online.
Berdasarkan pengalaman dan data yang ACI dapat dari member-member ACI, marketplace yang paling cocok untuk menjual produk fashion adalah Shopee dan Lazada. Banyak orang yang memang membuka aplikasi-aplikasi marketplace ini untuk berbelanja baju. Tapi, bukan berarti marketplace lain seperti Tokopedia dan Bukalapak tidak ada pembeli bajunya. Lebih aman, kamu buka di semua marketplace sekaligus supaya baju kamu lebih laku.
Kalau kamu reseller yang memiliki stok, membuka toko di marketplace menjadi sangat mudah. Kalau kamu dropshipper yang tidak memiliki stok, maka kamu harus menyiapkan file excel sesuai format masing-masing marketplace. Tapi, kalau ribet, kamu juga bisa pakai platform omnichannel buat mempermudah kamu buka toko di banyak marketplace. Klik DI SINI untuk pelajari lebih lanjut ya.
Media sosial ini memang sebetulnya adalah tempat untuk bersosial, bukan untuk jualan. Tapi kenyataannya, banyak banget orang yang mau beli baju di media sosial, terutama karena foto-fotonya yang menarik. Nah, karena itu, kamu perlu buka akun media sosial dan melakukan update setiap hari. Harapannya supaya banyak orang juga melihat dagangan kamu di sana dan akhirnya beli.
Ada 3 media sosial yang ACI rekomendasikan buat kamu. Pertama, Instagram. Instagram sangat banyak penggunanya. Kamu harus rajin-rajin post foto di sana plus story juga. Kedua, Facebook. Di Indonesia, masih banyak yang suka menggunakan facebook. Plus, ada Facebook Marketplace juga sekarang. Nah, kalau kamu update di Instagram, jangan lupa juga post di Facebook. Terakhir, media sosial yang lagi naik daun, yaitu Tiktok. Tiktok lebih berupa video, dan kamu bisa melakukan posting video lucu dengan memakai baju daganganmu.
Jawabannya adalah ya, kamu harus update post di media sosial sering-sering. Tapi, jangan spam juga. Kalau ACI kasih saran seperti yang di ARTIKEL INI, kamu lebih baik siapkan waktu khusus untuk post sehari 5x, masing-masing 3 sampai 9 post. Kalau Tiktok, minimal lakukan post 1 hari 1 kali. Kontennya bebas, tapi harus pakai baju yang kamu jual.
Deskripsi baju kamu harus sangat lengkap. Poin-poin yang harus disertakan adalah:
Bahan. Apakah bahannya katun, polyester, dan lain sebagainya.
Ukuran. S / M / L / XL, dan lain sebagainya.
Size chart. Ukuran lengan, lingkar dada, panjang baju, dan lain sebagainya
Kegunaan. Baju ini cocok dipakai untuk hang out, pergi ke pesta, kerja, atau yang lainnya.
Nah, karena pembeli kamu ga bisa melihat, memegang, dan mencoba bajunya, maka kamu harus menyediakan foto yang menarik. Fungsi dari foto ini adalah memberikan gambaran kira-kira seperti apa baju ini kalau dipakai. Foto-foto yang harus kamu miliki adalah:
Foto baju kamu dengan background putih. Ini supaya pelanggan bisa tahu kondisi baju sebelum dipakai / dilipat.
Foto baju kamu close up. Kalau ada detail yang menarik, kamu harus foto close up. Misalnya logo atau gambar.
Foto baju kamu dipakai oleh model. Ini memberikan gambaran seperti apa kalau baju kamu dipakai. Jangan hanya tampak depan, berikan tampak samping dan tampak belakang.
Foto baju kamu dipakai beraktivitas. Ini mirip dengan yang di atas. Misalnya kalau baju ini cocok untuk gym. Pastikan kamu punya foto baju ini di tempat gym.
Ini maksudnya adalah supaya setiap kali orang masuk ke toko kamu, orang itu akan melihat kalau kamu sedang ada promo. Nah, kalau setiap bulan promo kamu berubah, orang akan makin penasaran dan mau kembali ke toko kamu untuk melihat baju apa yang lagi promo.
Kamu bisa pakai tipe promo-promo ini sebagai inspirasi:
Buy 1 get 1. Ini cara efektif untuk habisin stok produk kamu yang tidak laku. Kasih aja ke pelanggan kamu supaya dia puas dan mau balik lagi belanja di toko kamu. Yang pasti, ukurannya harus sama ya dengan yang dia beli.
Promo diskon. Jangan diskon seluruh produk. Misalkan bulan Januari kamu kasih diskon untuk blus. Februari diskon untuk kulot. Maret diskon untuk cardigan. Dan seterusnya.
Bonus produk. Ini bisa kamu jadiin alat untuk memberikan surprise buat pelanggan kamu. Kasih bonus produk dengan harga yang tidak mahal, tapi sifatnya personal. Misalnya bisa kamu sertakan bonus tempat minum kecil atau kotak perhiasan kecil. Yang penting jangan terlalu mahal dan harus tetap berhubungan dengan fashion.
Walaupun kamu sudah berjualan di media sosial atau marketplace, kamu tetap harus beriklan. Kamu bisa beriklan di marketplace supaya barang kamu keluar paling pertama. Ini sangat efektif loh untuk datengin calon pembeli. Nah kalau iklan, pastiin juga ada promonya. Supaya pembeli kamu makin semangat untuk membeli.
Kamu juga bisa beriklan di media sosial. Kamu bisa beriklan dengan cara mempromosikan akun kamu, atau beriklan menggunakan post story kamu. Yang penting, kamu harus konsisten beriklan, apalagi kalau kamu masih baru berjualan baju secara online.
Nah, microinfluencer ini sekarang penting banget loh buat kamu yang pengen dagangan kamu segera laku. Soalnya, mereka bakal post dan dilihat followernya yang banyak itu. Nah, kalau follower mereka antara 10.000 sampai 100.000, minimal ada dong yang beli baju kamu.
Nah untuk microinfluencer ini, ACI akan kasih tipsnya ya, supaya kamu tidak salah pilih.
Pastikan kamu cari microinfluencer yang followers-nya antara 10k - 100k.
Lihat apakah microinfluencer ini sudah pernah di-endorse untuk produk baju. Lihat juga apakah foto-fotonya dan story-nya bagus dan sesuai seleramu.
Masuk ke list followers-nya, lalu masuk ke beberapa akun followers-nya. Pastikan akun-akun ini benar-benar dimiliki orang, bukan bot. Ciri akun bot adalah dia follow banyak sekali orang, followersnya sedikit, lalu postnya baru 1-2.
Lihat apakah banyak comment-nya. Lalu, pastikan yang berkomentar bukan bot. Kalau bot, biasanya hanya kata-kata kayak “cantik, kak”, lalu emoji, dan lain-lain. Kecuali kalo ada balasan dan terjadi percakapan. Kalau rata-rata comment nya dia banyak percakapannya, berarti dia microinfluencer yang bagus untuk kamu ajak kerja sama.
Nah, yang namanya bisnis online, termasuk jualan baju, pasti perlu modal. Yang perlu diperhatikan adalah modalnya ga perlu besar kok. Kalau modal kamu terbatas, lebih baik kamu jadi dropshipper dulu. Modal yang kamu keluarin ga besar, plus semua alat jualannya biasanya sudah disiapin oleh supplier kamu.
Yang harus kamu lakukan adalah mencari supplier yang bagus dan memastikan kalau supplier ini bisa jawab pertanyaan kamu dengan cepat. Lalu, pastikan supplier kamu juga bisa menginfokan stok dengan cepat. Jadi kalau kamu dapat penjual, kamu bisa jawab pertanyaan-pertanyaannya dengan cepat dan akurat.
Wah, kalau desain sendiri justru enak loh. Karena kamu sendiri yang desain dan produksi kan, jadi kamu tahu betul berapa stok kamu yang kamu punya. Nah, tinggal kamu pikirkan apakah kamu mau produksi desain kamu secara banyak, atau sistem PO.
Kalau kamu mau produksi banyak, selesai kamu desain 1 baju, kamu produksi baju itu 100 buah. Lalu, kamu jual di marketplace. Ini sama persis dengan membuka toko online biasa. Strategi promosinya pun sama dengan yang di atas.
Kalau kamu pakai sistem PO, ini lebih susah. Kamu harus pastikan pembeli kamu kasih ukuran baju yang tepat. Bukan hanya S / M / L ya, tapi benar-benar ukuran panjang tangan, lingkar dada, dan lain-lain. Promosinya pun lebih berat ke microinfluencer daripada iklan. Karena, kalau kamu jual desainmu sendiri, pastinya kamu jual lebih mahal kan. Kamu tidak mencari 1000 pelanggan dalam 1 bulan, tapi kamu cari misalkan 10 pelanggan saja, tapi berani bayar mahal. Dengan strategi seperti ini, memang yang lebih cocok adalah promosi dengan microinfluencer atau bahkan artis.